Rabu, 01 Agustus 2012

Purnamaku meradang


Dia lah penghibur malam yang pendiam
si perindu yang hanya bisa mendengarkan curahan perasaan
Luapan hati manusia dalam kesendirian
Setiap menjelang malam tiba

Kadang ia pura-pura tersenyum
Dibalik pantulan sinar matahari
Indah memang, namun tetap saja kesepian

kau nampak meradang dalam genggaman-Purnamaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar